Kamis, 05 Maret 2015

gunung hutan

SURVIVAL GUNUNG HUTAN – JUNGLE SURVIVAL 4.1 PENGERTIAN Survival Berasal dari kata “Survive” yang artinya mampu mempertahankan hidup dan lolos dari kondisi yang tidak menentu. Sedangkan “Jungle Survival” artinya suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi seseorang / sekelompok pada daerah yang asing / terisolir di gunung / di hutan hingga kembali kepada keadaan normal. Survivor : Orang yang sedang melakukan kegiatan Survival, bisa perorangan ataupun kelompok 4.2 FILOSOFI 4.2.1 ENGLISH VERSION a. Size Up The Situation b. Undue Haste Makes Waste, Use All Your Senses c. Remember Where you are d. Vanquish Fear And Panic e. Improvise f. Value Living g. Act Like The Natives h. Live By Your Wits, but for now Learn Basic Skills 4.2.2 VERSI INDONESIA a. Sadarilah Sungguh-Sungguh Situasimu b. Untung rugi ada pada diri sendiri c. Rasa Takut dan Putus Asa Harus dihilangkan d. Vacuum (jangan bergerak jauh) e. Ingatlah Dimana Kau Berada f. Viva (hargai hidup) g. Adat Istiadat Setempat harus dihargai h. Latihan membuahkan keterampilan 4.3 MASALAH YANG SERING DIHADAPI DALAM SURVIVAL Problema atau masalah yang berpengaruh tergantung pada situasi yang dihadapi dan satu sama lain mempunyai hubungan sebab akibat. Masalah ini berasal dari 3 aspek, yaitu : a. Aspek Psikologis yang merupakan masalah Mental Contoh : takut, cemas, terasing, panik, bosan, kesepian, tertekan, putus asa, dsb b. Aspek Fisiologis yang berkaitan dengan masalah Fisik Contoh : lapar, haus, lelah, ngantuk, dan sakit c. Aspek Lingkungan yang merupakan pengaruh luar yang menimpa survivor Contoh : panas, dingin, hujan, angin, badai, hewan berbahaya, medan yang berat, hutan yang lebat, dsb Kemampuan setiap individu berbeda dalam menghadapi pengaruh tersebut. Seseorang yang biasa hidup dengan berbagai fasilitas yang memadai akan sulit menghadapinya apabila tidak pernah berlatih dan tidak ditunjang dengan pengetahuan dan keterampilan Survival. 4.4 TINDAKAN AWAL PADA SITUASI SURVIVAL Tahap sebelum melakukan tindakan awal adalah : survivor menyadari kondisi yang sedang dialaminya, yaitu dimana survivor berada, sehingga tindakan yang diambil dapat berdasarkan kebutuhannya dan tidak melakukan hal yang tidak berguna. 4.4.1 TINDAKAN UMUM Dalam menghadapi situasi yang sulit berusahalah untuk tenang, istirahatlah yang cukup, perhatikan kondisi tubuh dan ingat pedoman STOP. Pedoman ini sangatlah penting saat kita menghadapi keadaan yang sulit, contoh ; tersesat. S = Stop and seating Berhenti Duduklah dan Jangan Panik. T = Thinking Gunakan Akal Sehat dan Selalu Sadar Akan Keadaan yang sedang dihadapi. O = Observe Amati Keadaan Sekitar, P = Planning and Preparing Buat Rencana dan Persiapan Mengenai Tindakan / Usaha Yang Akan Dilakukan. Masalah yang dihadapi seseroang akan lebih banyak dari berkelompok karena semua resiko yang akan terjadi hanya diadapi oleh satu orang saja. Jangan bertindak sendiri – sendiri jika survivor lebih dari satu orang. Adanya pembagian tugas dan kerjasama kelompok dapat meng-hemat waktu dan tenaga, demikian pula masalah psikologis akan lebih teratasi. Tumbuhkan rasa kebersamaan berkelompok dan toleransi antar individu. Pilih salah seorang yang dianggap mampu untuk menjadi pemimpin dalam melakukan survival. Buatlah rencana dann ammbil keputusan berdasarkan musyawarah mufakat. 4.4.2 TINDAKAN KHUSUS Adapun tindakan khusus sebelum menentukan untuk tetap tinggal di lokasi atau bergerak mencari jalan keluar, yaitu : Mengevaluasi kondisi tim, baik fisik, mental ataupun perbekalan. Mencari daerah terbuka dan menentukan posisi saat keadaan survival agar memudahkan tim SAR dalam melakukan pencarian dan dapat melakukan komunikasi lapangan. Mencari lokasi yang terdapat sumber air dan persediaan makanan. Menangani survivor yang menderita. Memanajemen ulang perjalanan, bila diperlukan. Gaya / Metode Survival dibedakan menjadi 2, yaitu : 1) SURVIVAL STATIS Rawat survivor yang menderita atau sakit. Membuat tempat berlindung yang aman dari cuaca buruk dan hewan yang berbahaya. Hemat persediaan makanan yang ada dan berusaha untuk mencari tambahan di sekitar lokasi. Siapkan dan buatlah tanda darat ke udara dengan piroteknik maupun dengan benda lainnya seperti smoke signal, flare, cermin, kain warna kontras, asap hasil membakar sampah dan sebagainya. 2) SURVIVAL DINAMIS Siapkan bahan dan perlengkapan yang berguna dan dapat di bawa dalam perjalanan. Tentukan arah yang di tuju berdasarkan kompas, matahari, atau alat petunjuk lainnya. Tinggalkan pesan yang berisi jumlah survivor, kondisi fisik, perlengkapan dan barang bawaan lainnya, serta arah yang di tuju. Buatlah jejak yang jelas selama melakukan perjalanan. Ikuti punggungan gunung dan jangan mengikuti lembah atau sungai apabila berada di daerah pegunungan. Carilah makanan dan minuman sebelum persediaan yang dibawa habis. Cari dan buatlah tempat perlindungan atau bivak dan janganlah melakukan perjalanan malam. Buatlah perapian untuk memasak, menghangatkan tubuh dan untuk melindungi diri dari serangga atau binatang berbahaya. 4.5 TEKNIS KEGIATAN Kegiatan Survival tidak hanya dilakukan dengan dasar kemampuan Fisik dan Mental yang kuat, dalam Kegiatan Survival-pun ada teknis kebutuhan yang akan menunjang Kegiatan Survival yang akan kita lakukan. Teknis Kegiatan Survival yang akan dibahas dalam buku saku ini adalah Teknis Kegiatan Survival Gunung Hutan atau Jungle Survival. 4.5.1 MENENTUKAN ARAH DAN LINTASAN Pada saat keadaan tersesat maka tindakan awal sebelum melakukan perjalanan adalah melakukan orientasi medan kemudian menentukan arah dan memilh lintasan yang aman sehingga tujuan untuk keluar dari kondisi survival dapat tercapai. 4.5.1.1 MENENTUKAN ARAH Berpedoman pada matahari, matahari selalu terbit di timur dan terbenam di barat. Berpedoman pada bintang, rasi bintang crux atau bintang alib, garis diagonalnya bila di tarik sampai ke kaki langit menunjukkan arah selatan. Berpedoman pada lumut di pohon, pada daerah terbuka cari sebuah pohon dan lihatlah lumut yang menempel pada pohon tersebut, lumut yang lebih tebal menunjukkan arah barat. Pedoma ini tidak berlaku pada derah lereng atau lembah pada hutan yang lebat. 4.5.1.2 MEMILIH LINTASAN Melakukan perjalanan di hutan dataran rendah : Tentukan arah yang di tuju. Hal ini di maksudkan untuk menghindari yang tidak menentu/berputar-putar di sekitar lokasi. Apabila menghadapi sungai yang besar dan sulit di sebrangi maka ikutilah aliran sungai tersebut sebagai pedoman untuk keluar dari daerah survival karena kemungkinan akan tentukan arah dan mengikuti punggungan gunung. Berjalanlah di lembah atau pada aliran sungai karena akan melewati perkampungan penduduk. Melakukan perjalanan di pegunungan : Sungai di pegunungan cukup curam dan kadang kala membentuk air terjun Pilih punggungan yang lebih besar untuk turun. Cari jalan teraman. 4.5.2 JEJAK Pada kawasan hutan banyak di temui jejak yang merupakan tanda yang menunjukkan adanya manusia atau hewan. Bentuk jejak ini perlu diketahui agar dapat membedakan individu yang meintasi daerah tersebut. Jejak dapat pula sebagai penunjuk arah pergerakan survivor. 4.5.2.1 JEJAK HEWAN Berupa telapak kaki, kotoran (faeces) dan sibakan tumbuhan dapat menunjukkan jenis hewan tersebut, ukuran tubuh, habitat, makanan dan pola tingkah laku. Sehingga dapat di ambil tindakan untuk membuat jerat atau menghindari hewan berbahaya. 4.5.2.2 JEJAK MANUSIA Berupa telapak kaki, sepatu atau sendal, sibakan atau patahan tumbuhan, bekas bacokan pada pohon dan sampah. Dapat menunjukkan aktifitas seseorang sebagai pemburu, perambah hutan, penjelajah atau survivor. 4.5.2.3 MEMBUAT JEJAK Usaha untuk survivor untuk keluar dari kondisi survival dalam melakukan pergerakan dapat membuat jajak yang jelas agar tim SAR mudah melacak. Jejak ini dapat di buat sesuai dengan alat atau barang yang di bawa atau tanpa alat sekalipun. a. Menggunakan Alat atau Barang Potongan tali yang di ikatkan pada pohon-pohon dengan jarak tertentu sesuai medan (string line). Tebasan dan bacokan golok atau pisau pada pohon. Sampah, potongan kain dan barang lai terutama yang berwarna menyolok di letakkan pada jarak tertentu sepanjang jalur yang di lewati. b. Tanpa Menggunakan Alat Menyiibakkan atau mematahkan tumbuhan. Mencabut dan meletakkan kembali tumbuhan semak yang berwarna menyolok. Menyusun batu dan ranting membentuk panah. Memperjelas jejak kaki atau sepatu pada tanah gambut. 4.5.3 MENCARI AIR Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Dalam keadaan survival penggunaan air harus di hemat dan jangan melakukan tindakan yang tidak perlu karena kebutuhan air akan meningkat. Rata-rata dalam 1 hari manusia kehilangan 2-3 liter air dalam tubuh bahkan jika sedang istirahat manusia akan kehilangan 1 liter air dari tubuhnya. Seseorang tidak mendapatkan air sama sekali dalam waktu 3 hari maka ia akan terancam kematian. Ketersediaan air di hutan cukup banyak dan dapat di perboehkan dari berbagai sumber. Berdasarkan sumbernya air yang diperoleh perlu di proses terlebih dahulu, adapula yang langsung dapat di minum. A. Cara mendapatkan air Di lembah (sungai). Gali tanah dibawah pohon besar. Mengikuti binatang mamalia (ke sungai). Embun. Pohon yang mengandung air (pisang, kantong semar, bambu, rotan, akar gantung). Penguapan daun dan tanah. B. Air yang tidak perlu dimurnikan (dapat diminum langsung) Mata air. Air sungai yang mengalir. Air hujan. Air embun. Air tidak berbau. Air tidak berwarna. Air dari tumbuhan beruas-ruas. Air dari tumbuhan merambat. C. Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu (tidak dapat diminum langsung) Air dari sungai yang besar. Air yang tergenang. Air dari perasan lumut. Air didaerah berbatu/berkapur. Air dari batang pohon pisang. Air laut. Air yang berbau tidak sedap. D. Menghemat penggunaan air Banyak beristirahat / bergerak dengan rileks Jangan merokok Beristirahat ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Jangan makan, makanlah sedikit mungkin Jangan minum alkohol Jangan banyak berbicara, bernafaslah melalui hidung Air dapat diperoleh dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang sehingga yang tersisa tinggal bawahnya (bongkahnya) lalu buat lubang ditengahnya maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan. *air harus dimurnikan terlebih dahulu. 4.5.4 BIVAK Kondisi yang dihadapi survivor di saat tidak melakukan perjalanan tergantung dari kondisi lingkungan di lokasi tersebut. Mencari atau membuat tempat berlindung sangat di perlukan untuk menghadapi pengaruh cuaca, hewan berbahaya atau kondisi medan sehingga kebutuhan istirahat dapat terpenuhi secara aman dan nyaman. Membuat tempat berindung / bivak harus disesuaikan dengan jumlah survivor pada lokasi tersebut. Bahan untuk membuat bivac/bivoac/bivak di bagi menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut : 4.5.4.1 BIVAK ALAM Pohon yang utuh maupun yang tumbang Dedaunan Gua Lubang Tanah Cerukan tebing Dan Lainnya 4.5.4.2 BIVAK BUATAN Poncho Plastik Jas Hujan Flysheet Hammock Dan Lainnya Berbagai bentuk, macam dan cara membuat bivac tergantung daripada selera dan kreatifitas masing-masing, keadaan alam dan lingkungan, jumlah orang dan bahan yang ada untuk membuatnya. Pergerakan malam di hutan sangat berbahaya, cari dan buatlah tempat berlindung sebelum matahari terbenam. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivac adalah sebagai berikut : Pilih lokasi yang baik (usahakan ditempat yang datar) Jangan terlalu merusak alam sekitar. Cukup dekat dengan sumber air Hindari daerah aliran air dan buatlah parit disekeliling bivak Bukan pada jalur lintasan binatang buas atau sarang nyamuk/serangga Tidak berada dibawah pohon yang solitaire, tebing, atau benda yang berkemungkinan roboh (rapuh) Memiliki rangka dan kontruksi (bahan) yang kuat Bivac jangan sampai bocor Tidak tergenang air bila hujan Terlindung langsung dari angin Dalam pembuatan bivak dibutuhkan kerjasama kelompok, buatlah bentuk yang sederhana sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Lantai bivak sebaiknya di beri alas dengan daun-daun kering, atau dengan alat yang di bawa agar tubuh tidak kehilangan panas akibat kontak langsung dengan tanah. Apabila memilih gua, kita harus bisa memastikan bahwa tempat ini bukan persembunyian satwa. Gua yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya. 4.5.5 PERAPIAN Api sangat berguna dalam Kegiatan Survival, dengan adanya api sedikit banyak membawa ketenangan bagi moral petualang itu sendiri, adapun manfaat dari perapian antara lain adalah sebagai berikut ; Menjauhkan binatang buas Sebagai penghangat badan Memasak Penerangan Membuat sinyal darurat Dan lainnya Untuk membuat perapian di butuhkan tiga unsur, yaitu : 4.5.5.1 BAHAN BAKAR Kayu kering dan tidak bergabus sangat baik untuk membuat perapian, kumpulkan ranting dan kayu kemudian potong dan di belah. Jika hanya menemukan kayu lembab, maka buanglah kulitnya dan iris tipis membentuk serpihan. Susunlah kayu bakar dari mulai ukuran yang terkecil hingga ukuran yang besar. Getah damar yang mengandung terpentin dapat di gunakan sebagai bahan bakar pemicu demikian pula jika ada lilin, parafin, kain atau bahan lainnya yang mudah terbakar. 4.5.5.2 UDARA Dalam proses pembakaran membutuhkan udara, maka susunan kayunya jangan terlalu rapat agar sirkulasi cukup. Sususnan ini dapat membentuk piramida atau kerucut. 4.5.5.3 SUMBER PANAS Berasal dari korek api. Sinar matahari yang di fokuskan melalui lensa cembung atau kaca pembesar. Gesekan bambu dengan bambu. Gesekan busur dengan gurdi. Benturan golok atau pisau baja pada batu. Dari alat lain, seperti batu pemantik tau fire starter yang ada pada survival kit. Membuat perapian membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Tentukan lokasi perapian yang aman dan perhatikan arah angin sehingga asap yang di timbulkan tidak mengganggu. Hematlah korek api karena membuat perapian tanpa korek api sangatlah sulit. Jagalah api yang sedang menyala dan matikan apabila akan meninggalkan lokasi. 4.5.6 MAKANAN Manusia membutuhkan makanan untuk kelangsungan metabolisme dalam tubuh, kebutuhan makanan ini bersumber dari tumbuhan atau hewan. Ketersediaan makanan sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan kemampuan untuk memanfaatkan jenis tumbuhan dan hewan dalam keadaan survival. Dalam pengusahaan dan pengaturan makanan yang perlu di perhatikan adalah fungsi untuk tubuh. Makanan yang baik adalah makanan yang banyak mengandung karbohidrat, hindarilah makanan yang kering, banyak pati, banyak bumbu dan daging apabila persediaan air terbatas. Seorang Survivor bisa bertahan cukup lama tanpa makanan maksimal sekitar 2-3 minggu, hal ini jika dibandingkan dengan tidak ada air sama sekali. Meskipun tidak melakukan kegiatan apapun, dalam 1 jam tubuh kita membutuhkan 70 kalori untuk menjaga metabolisme tubuh, dalam 24 jam = 1680 kalori. Untuk sekedar mengganjal perut selama dalam perjalanan seorang Survivor bisa makan tumbuhan/makanan apa saja, selama tumbuhan/makanan tersebut aman untuk dikonsumsi. Dari macam-macam makanan dikategorikan menjadi 3, yaitu lemak, protein dan karbohidrat, dimana 1 gr karbohidrat = 4 kal, 1 gr protein = 4 kal, dan 1 gr lemak = 9 kal. Untuk memanfaatkan bahan yang tersedia kita perlu Memasak agar bahan makanan baik itu dari hewan ataupun tumbuhan dapat kita makan tanpa menyebabkan keracunan. Jadi bahan makanan yang tersedia di alam (natural food) bisa dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan Memasak : Sterilisasi bahan makanan Membuat bahan makanan mudah dimakan dan dicerna Menambah kenikmatan rasa Pertolongan pertama untuk keracunan akibat makanan bisa menggunakan air garam, minyak kelapa, dan susu. 4.6 BOTANI DAN ZOOLOGI PRAKTIS Keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan di Indonesia sehingga pengenalan dan pemilihan jenis yang dapat di makan dan sebagai obat perlu di ketahui, sebab ada beberapa jenis tumbuhan yang beracun dan ada beberapa jenis hewan yang berbisa sehingga kesalahan memilih dapat berakibat fatal. Demikian pula apabila memakan satu jenis tumbuhan atau hewan, tidak semua bagian dapat di makan selain rasa dan kandungan nutrisi, tetapi adapula bagian dari tumbuhan atau hewan tertentu yang mengandung racun. 4.6.1 BOTANI PRAKTIS 4.6.1.1 MENCARI MAKANAN DAN TES TERHADAP TUMBUHAN BARU Bagian yang dapat dimakan dan memberikan cukup energy adalah umbi, umbi batang dan umbi akar, buah biji dan daun. A. Ciri-ciri tumbuhan yang dapat dimakan 1. Bagian tumbuhan yang masih muda (Pucuk/Tunas) Tumbuhan yang tidak mengandung getah Tumbuhan yang tidak berbau 2. Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap 3. Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia B. Langkah-langkah yang perlu dilakukan apabila akan memakan tumbuhan 1. Makan tumbuhan yang sudah dikenal 2. Makan tumbuhan jangan satu jenis tumbuhan saja 3. Perhatikan apakah hewan sekitarnya dapat memakan tumbuhan tersebut atau tidak 4. Hindari dan berhati-hatilah pada tumbuhan atau buah-buahan yang berwarna mencolok 5. Hindari tumbuhan yang mengeluarkan getah berwarna putih/getah seperti sabun 6. Hindari tumbuhan yang rasanya tidak enak (Pahit dan Asam) 7. Hindari tumbuhan yang solitaire (berdiri sendiri) 8. Hindari tumbuhan yang daun atau batangnya berduri dan berbulu 9. Tumbuhan yang akan dimakan dicoba dulu dengan mengoleskan pada tangan atau dicicipi terlebih dahulu dengan dioleskan pada bibir dan lidah, tunggu minimal 5 menit kemudian apabila terasa gatal dan menyengat, sebaiknya tumbuhan tersebut jangan dimakan 10. Apabila pemeriksaan atau pengenalan awal dirasa cukup aman, maka cicipi dulu setiap bahan makanan yang didapat sedikit demi sedikit. 11. Berhati-hatilah terhadap biji-bijian yang berwarna merah/merah tua. 12. Tunggu 5 jam setelah mengkonsumsi tumbuhan yang baru dikenal, jangan makan dan minum yang lain. 4.6.1.2 JENIS TUMBUHAN YANG DAPAT DI MAKAN a. Umbi talas (colocasia sp), rumput teki (cyperus rotundus) uwi atau gadung (dioscorea hispida) dan ganyong (canna hibrida). b. Buah senggani atau harendong (melastoma polyantum), arbei hutan (rubus sp), markisa atau konyal (passiflora quadrangularis) dan ceplukan (physalis angulata). c. Biji muda sengon (albijia laphonta) dan kaliandra (caliandra cathartica). d. Daun muda pakutiang (alsophila glauca), rasamala (altingea excesa), selada air (nasturtium officinale), pohpohan atau banyon (pilea melastomoides), sintrong (ghynura arrantiaca) dan antanan atau gagan atau kaki kuda (centela aciatica), daun muda cantigi (vaccinnum variangiae folium). e. Umbut pakutiang, batang muda ketebon (genostegia hirta), umbut palem hutan (fam ; palmae), batang daun begonia (begonia sp), rebung bambu (bambosa sp) f. Bunga honje dan kecombrang (nicolaria sp) dan bunga turi (sesbania glandiflora), pisang hutan (musa sp) yang dapat dimakan : buah, jantung, batang bagian dalam dan bongkol pisang muda. g. Jenis jamur hutan yang dapat dimakan dan mengandung protein tinggi yaitu : jamur kuping (airucularia judae) dan jamur hitam (pleuretus ostratus). Hati-hatilah jika memakan jamur, karena ban. h. Jenis jamur hutan yang dapat dimakan dan mengandung protein tinggi yaitu : jamur kuping (airucularia judae) dan jamur hitam (pleuretus ostratus). Hati-hatilah jika memakan jamur, karena banyak yang beracun dan bila tidak mengenal lebih baik dihindari. 4.6.1.3 MANFAAT LAIN TUMBUHAN HUTAN Dalam keadaan survival dimana seseorang dihadapkan pada kondisi sulit, dapat memanfatkan tumbuhan selain untuk makanan dapat pula sebagai obat, bahan bakar, untuk membuat tempat berlindung dan tempat mencari air. A. Dapat Dimakan Atau Diminum Brotowali (Anamitra Cocculus), tumbuhannya merayap, terdapat dihutan, dikampung. Batangnya direbus, rasanya pahit. Digunakan untuk anti demam, anti malaria, pembersih luka dan bisa juga digunakan untuk penambah nafsu makan. Keji Beling/Ngokilo (strobilateses), tumbuhan semak yang bisa dijumpai di hutan. Daunnya dimasak untuk obat sakit pinggang dan infeksi/keracunan pada pencernaan. Sembung/Sembung Manis (Blumen Balsmifira), jenis rumput-rumputan yang bisa dijumpai di padang rumput yang banyak anginnya. Daunnya diseduh dengan air panas, digunakan untuk sakit panas (demam) dan sakit perut. Lumut hati (marchantia polymorpha), bisa dimakan dapat sebagai obat hepatitis (penyakit hati). Antanan atau gagan atau kaki kuda, daunnya bisa dimakan atau dilalap. Sebagai obat sakit perut, batuk, asma dan sariawan. Kaliandra daun dan biji mudanya sebagai obat sariawan. Sembung manis (blumea balsmifera), jenis tumbuhan herba yang daunnya dapat digunakan sakit panas dan sakit perut. B. Tumbuhan Obat Untuk Luka Luar 1. Getah Pohon Kamboja, untuk menghilangkan Bengkak. Gosok getah pada bagian tubuh yang bengkak biarkan 24 jam kemudian bersihkan dengan minyak kelapa lalu air hangat, bisa juga untuk terkilir. 2. Air rebusan Brotowali untuk mencuci luka, juga air Batang Randu (Kapuk Hutan). 3. Daun Sambiloto ditumbuk halus untuk anti sengatan kalajengking. 4. Kiurat (plantago major), daunnya untuk obat luar seperti luka dan salah urat (keseleo). 5. Nampong (leonitis nepetifolia), daunnya dihaluskan untuk obat luka. 6. Getah kamboja (plumuiera alba), untuk menghilangkan bengkak. Masih banyak lagi tumbuhan obat yang berasal dari hutan tetapi untuk penggunaannya harus dicampur dan diolah bersama jenis tumbuhan lainnya sehingga menjadi jamu untuk mengobati sakit tertentu. C. Tumbuhan Beracun Beberapa jenis tumbuhan yang berpengaruh buruk terhadap manusia jika dimakan maupun melalui kontak langsung dengan kulit. Jenis tumbuhan ini kebanyakan mempunyai karakteristik tersendiri terlihat dari bentuk morfologis maupun anatominya seperti warna yang menyolok, berduri, tumbuh menyendiri tanpa jenis tumbuhan lain didekatnya dan mengandung getah alkohol yang bersifat racun. Jenis tumbuhan yang berbahaya bila kontak langsung degan kulit, antara lain : 1. Rengas atau ingas (gluta renghas), getahnya dapat menimbulkan iritasi kulit dan dapat merusak jaringan. 2. Kemadu atau pulus (laportanea stimulans), bulu daunnya bila tersentuh menyebabkan gatal dan panas. 3. Rarawean atau raweh (mucuna pruirens), kelopak polongnya mempunyai rambut yang membuat kulit gatal. 4. Aren, buah aren mentah dapat menyebabkan gatal 5. Getah Pohon Paku putih dapat menyebabkan kebutaan 6. Getah Jambu Monyet menyebabkan gatal-gatal Jenis tumbuhan yang beracun bila dimakan, antara lain : Jarak (jatropha curcas), racun pada bijinya menyebabkan muntah, buang air besar dan kepala pusing. Pangi atau picung (pangium edule), seluruh pohon mengandung asam yang sangat beracun. Kecubung (datura metel), daun dan bunganya mengandung atropin yang menyebabkan halusinasi. Jamur amannita verna, mengandung muskarin yang dapat mematikan hewan maupun manusia. Jamur pcilocybe ap, mengandung philosibin yang menyebabkan halusinasi Jamur jenis lain yang mengandung racun, amannita muscaria, corprinus sp, hygroporus miniatus, gomphus bonari, migrolossum rufum. “ UNTUK JAMUR YANG TIDAK DIKENAL, KITA ANGGAP SEMUA JAMUR ITU BERACUN “ D. Tumbuhan Berguna Lainnya 1. Tumbuhan penyimpan air : Palm, Bambu, Rotan (calamus sp) dan tali air atau liana, yang biasa menggantung dari pohon kepohon. 2. Untuk Bahan Bakar : kayu dan ranting kering, getah damar (agates damara) dan getah pinus (pinus mercusi) yang mengandung Terpentin. 3. Untuk membuat atap bivak : daun anggrek tanah atau cangkok (carculigo capitulata), daun honje, daun pisang, daun pandan hutan (pandanus furcatus), daun palem hutan, daun aren (arenga pinnata) dan daun paku sarang burung (asplenium nidus) yang biasa menempel pada pohon besar. 4. Indikator air bersih : Tespong, Selada Air 5. Pengusir ular dan serangga : Kayu Lemo 4.6.2 ZOOLOGI PRAKTIS Hewan memiliki tempat (habitat) yang beragam, semakin tinggi permukaan tanah maka jenis hewan yang ada akan semakin sedikit. Jika tersesat di gunung dan ingin mencari makanan (hewan) kemungkinan terbesar menemukan hewan bukanlah ke arah puncak gunung melainkan arah kaki gunung. Sama halnya dengan prilaku setiap jenis hewan, ada beberapa waktu perubahan prilaku hewan yang bisa kita manfaatkan untuk menangkap hewan tersebut diantaranya adalah saat musim kawin, hewan-hewan biasanya kurang peka terhadap sekelilingnya. Saat seperti inilah waktu yang baik untuk menangkap hewan tersebut. Adapun waktu perubahan prilaku hewan yang berbahaya bagi kita diantaranya bertelur, saat ular telah berganti kulit atau saat menjaga telurnya. Pada saat seperti ini hewan biasanya akan bertambah ganas. Yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan makanan yang bersumber dari hewan yaitu : Jenis hewan tersebut Tempat hidup atau habitatnya Ukuran tubuhnya Makanannya Pola tingkah laku hewan tersebut Banyak jenis hewan yang dapat dijadikan bahan makanan dalam keadaan survival, tetapi karena sifat hewan yang mobile, maka cara mendapatkannya lebih sulit dibandingkan dengan tumbuhan. Situasi dan kondisi lingkungan juga mempengaruhi sifat dan tingkah laku hewan tersebut. Ada hewan yang keluar dari tempat persembunyiannya dan mencari makan pada malam hari (nocturnal), sehingga siang hari sulit ditemukan, ada pula yang keluar siang hari saja (diurnal). Hampir semua jenis hewan tersebut dapat dimakan tetapi dalam menangkap hewan tersebut harus berhati-hati karena ada beberapa jenis yang berbahaya dan berbisa dan diperlukan keterampilan untuk menangkap atau menjerat hewaan tersebut. Untuk mengetahui jenis, ukuran tubuh dan populasi hewan pada suatu daerah, selain dengan melihat langsung tetapi juga dengan memperhatikan faeces (kotoran) dan jejak kaki hewan tersebut. 4.6.2.1 BINATANG BERBAHAYA Beberapa jenis hewan dapat menimbulkan bahaya bagi manusia salah satu sebabnya adalah karena merasa terganggu dan dengan alat pembelaan dirinya maka hewan tersebut menyerang. Ada pula jenis hewan terutama hewan penghisap darah dan karnivora besar yang memanfaatkan kehadiran manusia sebagai sumber makanannya. Adapun beberapa contoh Binatang yang berbahaya dan berbisa antara lain: 1. Nyamuk (anopheles sp) merupakan vektor dari bakteri plasmodium malariae. 2. Agas. Sejenis nyamuk yang hidupnya bergerombol di hutan atau rawa. Hewan ini menyebabkan gatal dan panas. 3. Semut api. Hewan ini hidupnya di atas permukaan tanah merayap diantara gugusan daun. Gigitannya menyebabkan panas dan perih pada kuit. 4. Harimau (panthera tigris) dan Macan Kumbang (panthera pardus). 5. Lalat dayak / lalat kerbau (besarnya 2 kali lalat biasa) terdapat dihutan Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya. Bekas gigitannya bengkak dan gatal, bisa menyebabkan infeksi. 6. Tawon atau Lebah (apis sp), sengatannya beracun, dalam jumlah besar/banyak dapat mematikan. 7. Kelabang (centripoda) dan Kalajengking (heterometrus yaneus). Bekas sengatannya sakit, bengkak. Untuk mengurangi rasa sakit dapat dengan ammonia, tembakau dan sambiloto. 8. Pacet (haemadipsa zeylania) dan lintah (hirudinuria). Menghisap darah, untuk melepaskannya siram dengan air tembakau. Keduanya mempunyai zat anti beku darah (anti koagulan) 9. Buaya (crocodillus porosus). Terdapat di muara sungai dan rawa. 10. Ular berbisa : ular Hijjau, ular bakau, ular tanah, ular sendok/kobra, ular belang dll. Umumnya jenis ular berbisa dapat diketahui dengan melihat bentuk kepala (segi tiga), leher relatif kecil, terdapat lekukan antara mata dan hidung, mempunyai gigi bisa. ü Beberapa cara untuk mengidentifikasi ular : 1. Tidak semua ular berbisa kepalanya berbentuk segitiga, tetapi ular yang kepala segitiga adalah ular berbisa. Sisik bawah cloaca ular berbisa membentuk lempengan tunggal, sedangkan pada ular tak berbisa membentuk lempengan membelah. 2. Pada bagian punggungnya berlunas sehingga membentuk garis punggung mulai dari belakang kepala sampai ekor. 3. Mempunyai kelenjar dan gigi bisa pada bagian kepala. Gigitan ular berbisa dapat berakibat fatal dan dapat menyebabkan kematian. Hindarilah jika menjumpai ular berbisa, apabila terpaksa untuk memanfaatkan ular berbisa sebagai bahan makanan, maka langsung saja dibunuh dengan menggunakan alat dan jangan berusaha untuk menangkapnya. Hal ini untuk menjaga kemungkinan buruk akibat ular tersebut. 4.6.2.2 BINATANG YANG BERGUNA Mullusca. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah berbagai macam siput dan kerang (bivalvia). Siput umumnya hidup di semak dalam hutan, sedangkan kerang umumnya hidup di saluran-saluran air atau terbenam dalam lumpur. Annelida. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah cacing (pherentima sp). Cacing dapat diperoleh dengan cara menggali tanah atau di sarang burung pada batang pohon. Cacing yang mempunyai ukuran cukup besar adalah cacing sondari. Jika akan dimanfaatkan, isi perut cacing dibersihkan dahulu. Insecta. Jenis serangga yang sering dimanfaatkan adalah jenis belalang karena ini mudah dijumpai didaerah berumput. Di beberapa tempat juga dijumpai ulat serangga yang mengandung protein cukup tinggi seperti ulat sagu dan ulat jati. Crustacea. Yang termasuk jenis ini adalah udang dan kepiting. Hewan ini dapat dijumpai pada aliran airyang mengalir di pegunungan, terutama daerah pinggiran sungai yang berbatu. Pisces. Sama halnya dengan udang, ikan juga sering dijumpai didaerah aliran air di pegunungan, sungai dan danau karena air merupakan habitat ikan. Amphibia. Banyak dijumpai didekat aliran air di hutan terutama pada malam hari karena katak bersifat nocturnal. Katak yang bisasa dimakan jenis (rana sp). Di hutan kalimantan, sumatera, sulawesi banyak ditemui jenis (rana macrodont) yang merupakan jenis katakterbesar yang bisa dimakan. Reptilia. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah ular, kadal, cicak, dan sebagainya. Di daerah hutan tertentu merupakan hunnian ular besar seperti ular sanca (phiton reticulates). Disamping berbahaya karena lilitannya yang kuat, ular sanca tidak berbisa dan dapat dimakan, tetapi bagian kepala dan isi perutnya harus dibuang karena pada bagian kepala terdapat kelenjar bisa. Mamalia. Yang termasuk kelompok ini adalah kelinci, rusa, tikus dan sebagainya. Untuk mendapatkan hewan ini cukup sulit karena geraknya lincah sehingga dibutuhkan jerat untuk menangkapnya. Aves (burung). Yang termasuk kelompok ini adalah ayam hutan (gallus gallus) yang dapat dijerat, sedangkan jenis burung lainnya lebih sulit didapat karena kemampuan terbangnya. Hampir semua mamalia dan burung dapat dimakan dagingnya, Ular, kadal, kura-kura dapat dimakan. Lebah bisa diambil madu dan larvanya. 4.6.2.3 MENGATASI GANGGUAN BINATANG Nyamuk : Bunga kluwih yang dibakar, kulit jeruk, membakar kain kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk, oleskan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk Disengat Lebah : oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-kali, tempelkan tanah basah/liat diatas luka sengatan, jangan dipijit, tempelkan pecahan genting panas diatas luka, olesi dengan vetsin untuk mencegah pembengkakan Gigitan Lintah : Teteskan air tembakau, garam atau sari jeruk mentah pada lintahnya. Untuk membuang atau mengangkat lintah upayakan dengan patahan kayu hidup yang ada kambiumnya. 4.7 JERAT / TRAP Jerat atau Trap ( jebakan ) akan sangat berguna untuk mendapatkan binatang yang akan dijadikan sebagai bahan makanan dalam keadaan Survival. Berikut ini adalah teknik yang dapat anda gunakan dalam berburu binatang ( lihat di Bab Gambar ), antara lain : Mengikuti jejaknya ( bekas makan, kotoran, bau dan suara ) Mengikuti jalur hewan Membuat trap ( jebakan ) di jalur hewan Kalau di gunung, di puncak tidak ada binatang. 4.8 SURVIVAL KITS Agar Survivor tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan Survival, perlu dilengkapi alat-alat Survival yang memadai. 4.8.1 JUNGLE SURVIVAL KITS (PRO) 2 Buah Senjata Tajam *contoh ; Bayonet dan Parang Waterproof Matches (Korek Api Anti Air) Batu Api / Geretan Lilin atau Parafin Peralatan Navigasi Darat Poncho / Jas Hujan / Raincoat Jarum, Peniti, kancing, Benang dan jarumnya Benang Sol dengan Jarumnya Tali Temali 10. Kail dan Senar 11. Flash Light (Senter) 12. Peluit 13. Cermin Kecil 14. Obat Pribadi 15. Alat Kosmetik / Sunblock (Penangkal Panas) 16. Topi Rimba 17. Sarung Tangan 18. Tablet Garam, Norit 19. Kantung Plastik (Besar Maupun Kecil) 20. Kantung / Botol Tempat Air Atau Kondom 4.8.2 JUNGLE SURVIVAL KITS (MINI) Senjata Tajam *contoh ; Parang Korek Api Lilin dan Atau Parafin Peralatan Navigasi Darat Poncho / Jas Hujan / Raincoat Jarum, Peniti, kancing, Benang dan jarum Benang Sol dengan Jarumnya Mini Flash Light / Flash Light (Senter) Peluit 10. Obat Pribadi 11. Kantung / Botol Tempat Air Atau Kondom * Benda yang ditulis dengan huruf tebal berarti benda tersebut sangat penting dalam Kegiatan Survival. * Untuk Survival Kits hendaknya disesuaikan dengan lingkungan atau medan yang di tempuh agar kita bisa mengefisiensikan kegunaan atau kapasitas tempat dimana kita akan membawa Survival Kits tersebut. RASI BINTANG SEBAGAI PENUNJUK ARAH A. RASI BINTANG PARI : Rasi Bintang Pari/Crux – Arah Selatan Rasi bintang yang bisa ditemukan dan bisa dilihat di langit adalah rasi bintang pari/crux. Rasi bintang ini berbentuk pari/layang-layang/salib dan bisa kita lihat pada langit malam dengan arah agak ke selatan. Rasi bintang ini terdiri dari empat bintang utama dan satu bintang bantu. Empat bintang utama membentuk layang-layang. Untuk mengetahui arah utaranya, perhatikan arah yang ditunjukan oleh posisi tiga buah bintang utama yang terdekat. Sedangkan satu utama yang terjauh menunjukan selatan. Yah, salah satu fungsi rasi bintang juga adalah sebagai petunjuk arah pada malam hari kalo tiba-tiba kita kehilangan arah. Pada setiap rasi bintang, ada satu bintang yang paling terang, dan biasanya dalam peta rasi bintang diberi simbol α. B. RASI BINTANG ORION/WALUKU Rasi Bintang Orion/Pemburu – arah barat – petunjuk musim bercocok tanam Rasi bintang kedua yang bisa ditemukan sendiri di langit, tentunya setelah liat peta rasi bintang adalah rasi bintang orion/pemburu. Rasi bintang ini dapat dilihat di langit sebelah barat. Tiga buah bintang di atas membentuk “kepala”, yang menunjukan arah utara. Dan arah yang ditunjukan “pedang” adalah menunjuk arah selatan. Dinamai Orion, yang artinya adalah pemburu, rasi bintang ini didedikasikan bagi Orion, putera Neptune, seorang pemburu terbaik di dunia. Orion ini mudah dikenali dengan adanya 3 bintang kembar yang berjajar membentuk sabuk Orion (Orion Belt). Satu lagi yang menarik bagi di rasi orion ini adalah adanya bintang Bellatrix dan Betelgeuse pada konstelasinya. Bellatrix identik dengan tokoh dalam Harry Potter, sedangkan Betelgeuse adalah salah satu judul film anak2 waktu dulu. Ternyata kedua nama itu adalah nama bintang, termasuk Sirius, Remus, Regulus, dan lain-lain dalam dunia perfilman. Selain sebagai petunjuk arah barat, rasi bintang orion / waluku ini dalam bahasa Indonesia sering dijadikan sebagai tanda bagi para petani jaman dulu untuk mulai menggarap sawah dan ladangnya. C. RASI BINTANG GREAT BEAR/BIDUK Rasi Bintang Biduk/Great Bear – arah utara Rasi Bintang ketiga yang mungkin paling populer dan dapat dikenali, menjadi petunjuk arah utara adalah rasi bintang Biduk/Great Bear/Beruang besar yang menunjukkan arah utara. Bentuknya seperti gayung, dan terdiri dari 7 buah bintang, karena itu juga terkadang rasi bintang ini disebut sebagai konstelasi bintang tujuh. Keistimeawan bintang ini, sekalipun gugusan bintang lainnya berputar di langit pada malam hari, tetapi bintang kutub tetap berada di utara. Rasi bintang ini terlihat sepanjang tahun di langit utara. D. RASI BINTANG SCORPIO Rasi Bintang Scorpio Rasi bintang keempat yang bisa dikenali dan menjadi petunjuk arah adalah rasi bintang scorpio. Rasi bintang satu ini agak susah dicari, karena jumlah bintang yang membentuk konstelasinya cukup banyak. Rasi Scorpio ini menjadi petunjuk arah tenggara/timur langit. Dalam mitologi yunani kuno, Scorpio ini adalah utusan Apollo untuk membunuh sang Pemburu, Orion. Pada konstelasi ini juga terdapat bintang Antares, salah satu bintang paling terang yang pernah ditemukan.

Materi Ruang Gunung Hutan



A. Orientasi Peta
Sebelum masuk daerah operasi, terlebih dahulu anda harus mengenal tanda medan yang nantinya akan anda jumpai di lapangan. Tanda medan itu dapat di interpretasikan di peta yang nantinya akan dipergunakan, misal : titik ketinggian dan nama punggunungan, sungai, jurang dan lain-lain (dapat tanya penduduk).
Perlu diperhatikan dan diingat, bahwa tanda medan akan berubah bentuknya bila dilihat dari titik kedudukan yang berlainan, maka dalam hal orientasi perlu hati-hati.
Orientasi Peta adalah meng-Utara-kan peta atau dengan kata lain menyesuaikan letak peta dengan bentang alam yang kita hadapi. Hal ini merupakan cara/prosedur yang pertama kali harus dilakukan bila kita akan melakukan orientasi peta dan medan, langkahnya adalah
a. Carilah tempat terbuka, sehingga tanda-tanda medan terlihat dengan jelas.
b. Buka dan letakkan peta pada bidang datar.
c. Setelah kompas 0″ atau 360″ , dan diatas peta yang posisi sejajar dengan garisgaris bantu orientasi pada kompas dengan sumbu Y peta,
d. Putar peta (jangan merubah posisi kompas) dan hentikan bila grid/sumbu -r peta sudah segans dengan jarurn kompas. Dengan demikian letak peta telah sesuai dengan arah utara (meng-utara-kan peta).
e. Cari tanda moment yang paling menonjol, kemudian cocokkan dengan peta dan beri tanda.
. Cari tanda medan sebanyak mungkin sehingga anda sudah mulai paham dengan daerah tersebut dan sudah dapat memperkirakan posisi anda di peta.

B. Orientasi Medan
Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Ada dua cara orientasi medan, yaitu:
1. Orientasi medan dengan kompas
Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting
untuk dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan T), lalu menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan posisi kita dengan pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi kita, yaitu

a. Resection
Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah
+ Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
+ Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin ke salah satu tanda medan yang terlihat dan dikenal, baik di peta maupun di medan. Misalkan tanda medan adalah puncak bukit X, dengan sudut kompas sebesar 130°, maka sudut peta adalah 130° + 180° = 310° (Back A.: imuth)
+ Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
+ Lakukan hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapalkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut.
+ Titik perpolongan itulah posisi kita di peta.
Resection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik ketinggian, bilamana kita berada pada tepi jurang, tepi sungai, jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.

b. Intersection
Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah: Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130′ terhadap sasaran. Maka sudut peta adalah 130° (Azimuth).
Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
Lakukan hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut (Usahakan selisih sudut antara X dan Y antara 30° – 150°).
Titik perpotongan itulah posisi kita di peta.
Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat yang berbeda, dengan jelas. Intersection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian, bilamana orang yang kita bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai, Jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.

2. Orientasi medan tanpa peta dan kompas
Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas, kita dapat menggunakan tanda-tanda alam untuk menunjukkan arah perjalanan kita, diantaranya adalah a. Matahari Hanya dapat digunakan pada slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan timur, b. Bintang
Pada malam hari dapat menggunakan bintang untuk mengetahui arah perjalanan kita, antara lain
Bintang Pari menunjukkan arah selatan Bintang Orion menunjukkan arah timur dan barat c. Tanda-tanda lain Tanda-tanda lain yang dapat digunakan antara lain Kuburan orang Islam membujur kearah utara – selatan Masjid menghadap kearah barat – timur

TEKNIK CONTOURING
Contouring dapat diartikan dengan salah satu penerapan ilmu medan peta yaitu menempuh perjalanan tanpa menggunakan kompas. Dalam melakukan teknik contouring dituntut untuk lebih teliti dalam pengamatan medan. Karena jika kita sudah salah menentukan posisi dengan contouring maka akan mempersuli perjalanan kita dan mungkin akan tersesat.
Jika kita di lapangan dengan membawa peta maka teknik contouring dapat dilakukan, dengan mengamati bentukan dengan acuan arah KAKIBATAS (Kanan, Kiri, Bawah, Atas). Tanda-tanda medan yang dapat digunakan adalah
+ Puncak-puncak bukit
+ Bentukan sungai
+ Punggungan bukit dan terjal/landainya bukit
+ Percabangan sungai
+ Patahan tebing
+ Waterfall (air terjun)
Untuk selalu dapat berhasil melakukan teknik ini adalah dengan selalu berlatih di lapangan yang sebenarnya. Yang perlu dicamkan adalah :”Tentukan secara pasti titik awal keberangkatan, menghitung jarak tempuh dan selalu menghitung ,sudah berapa kali kita menyeberangi sungai atau lembah atau berpindah punggungan bukit”.

Jumat, 26 Juli 2013

SEJARAH & PERKEMBANGAN ALAT MUSIK 'KOLINTANG' DARI SULAWESI UTARA



Kolintang merupakan alat musik khas dari Minahasa (Sulawesi Utara) yang mempunyai bahan dasar yaitu kayu yang jika dipukul dapat mengeluarkan bunyi yang cukup panjang dan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah seperti kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar).



Kata Kolintang berasal dari bunyi : Tong (nada rendah), Ting (nada tinggi) dan Tang (nada tengah). Dahulu Dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain kolintang: "Mari kita ber Tong Ting Tang" dengan ungkapan "Maimo Kumolintang" dan dari kebiasaan itulah muncul nama "KOLINTANG” untuk alat yang digunakan bermain.





Pada mulanya kolintang hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang diletakkan berjejer diatas kedua kaki pemainnya dengan posisi duduk di tanah, dengan kedua kaki terbujur lurus kedepan. Dengan berjalannya waktu kedua kaki pemain diganti dengan dua batang pisang, atau kadang-kadang diganti dengan tali seperti arumba dari Jawa Barat. Sedangkan penggunaan peti sesonator dimulai sejak Pangeran Diponegoro berada di Minahasa (th.1830). Pada saat itu, konon peralatan gamelan dan gambang ikut dibawa oleh rombongannya.



Adapun pemakaian kolintang erat hubungannya dengan kepercayaan tradisional rakyat Minahasa, seperti dalam upacara-upacara ritual sehubungan dengan pemujaan arwah para leluhur. Itulah sebabnya dengan masuknya agama kristen di Minahasa, eksistensi kolintang demikian terdesak bahkan hampir menghilang sama sekali selama ± 100th.





Sesudah Perang Dunia II, barulah kolintang muncul kembali yang dipelopori oleh Nelwan Katuuk (seorang yang menyusun nada kolintang menurut susunan nada musik universal). Pada mulanya hanya terdiri dari satu Melody dengan susunan nada diatonis, dengan jarak nada 2 oktaf, dan sebagai pengiring dipakai alat-alat "string" seperti gitar, ukulele dan stringbas.





Tahun 1954 kolintang sudah dibuat 2 ½ oktaf (masih diatonis). Pada tahun 1960 sudah mencapai 3 ½ oktaf dengan nada 1 kruis, naturel, dan 1 mol. Dasar nada masih terbatas pada tiga kunci (Naturel, 1 mol, dan 1 kruis) dengan jarak nada 4 ½ oktaf dari F s./d. C. Dan pengembangan musik kolintang tetap berlangsung baik kualitas alat, perluasan jarak nada, bentuk peti resonator (untuk memperbaiki suara), maupun penampilan.

Saat ini Kolintang yang dibuat sudah mencapai 6 (enam) oktaf dengan chromatisch penuh.







PERALATAN & CARA MEMAINKAN



Setiap alat memiliki nama yang lazim dikenal. Nama atau istilah peralatan Musik kolintang selain menggunakan bahasa tersebut diatas juga memiliki nama dengan menggunakan bahasa Minahasa, dan untuk disebut lengkap alat alat tersebut berjumlah 9 buah. Tetapi untuk kalangan professional, cukup 6 buah alat sudah dapat memainkan secara lengkap. Kelengkapan alat tersebut sebagai berikut:


- Bas = Loway

- Cello = Cella

- Tenor 1 = Karua

- Tenor 2 = Karua rua

- Alto 1 = Uner

- Alto 2 = Uner rua

- Ukulele/Alto 3 = Katelu

- Melody 1 = Ina esa

- Melody 2 = Ina rua

- Melody 3 = Ina taweng



MELODY



Fungsi pembawa lagu, dapat disamakan dengan melody gitar, biola, xylophone, atau vibraphone. Hanya saja dikarenakan suaranya kurang panjang, maka pada nada yang dinginkan; harus ditahan dengan cara menggetarkan pemukulnya( rall). Biasanya menggunakan dua pemukul, maka salah satu melody pokok yang lain kombinasinya sama dengan orang menyanyi duet atau trio (jika memakai tiga pemukul). Bila ada dua melody, maka dapat digunakan bersama agar suaranya lebih kuat. Dengan begitu dapat mengimbangi pengiring (terutama untuk Set Lengkap) atau bisa juga dimainkan dengan cara memukul nada yang sama tetapi dengan oktaf yang berbeda. Atau salah satu melody memainkan pokok lagu, yang satunya lagi improvisasi.





CELLO



Bersama melody dapat disamakan dengan piano, yaitu; tangan kanan pada piano diganti dengan melody, tangan kiki pada piano diganti dengan cello. Tangan kiri pada cello memegang pemukul no.1 berfungsi sebagai bas, sedangkan tangan kanan berfungsi pengiring (pemukul no.2 dan no.3). Maka dari itu alat ini sering disebut dengan Contra Bas. Jika dimainkan pada fungsi cello pada orkes keroncong, akan lebih mudah bila memakai dua pemukul saja. Sebab fungsi pemukul no.2 dan no.3 sudah ada pada tenor maupun alto.





TENOR I & ALTO I



Keenam buah pemukul dapat disamakan dengan enam senar gitar.





ALTO II & BANJO


Sebagai ukulele dan "cuk" pada orkes keroncong.





ALTO III (UKULELE)



Pada kolintang, alat ini sebagai ‘cimbal’, karena bernada tinggi. Maka pemukul alto III akan lebih baik jika tidak berkaret asal dimainkan dengan halus agar tidak menutupi suara melody (lihat petunjuk pemakaian bass dan melody contra).





TENOR II (GITAR)



Sama dengan tenor I, untuk memperkuat pengiring bernada rendah.





BASS



Alat ini berukuran paling besar dan menghasilkan suara yang paling rendah.







SUSUNAN ALAT



Lengkap (9 pemain) :



Melody - Depan tengah



Bass - Belakang kiri



Cello - Belakang kanan



Alat yang lain tergantung lebar panggung (2 atau 3 baris) dengan memperhatikan fungsi alat (Tenor & Alto).







NADA NADA DASAR


Nada nada dalam alat kolintang sebagai berikut:


C = 1 3 5 Cm = 1 2 5


D = 2 4 6 Dm = 2 4 6


E = 3 5 7 Em = 3 5 7


F = 4 6 1 Fm = 4 5 1


G = 5 7 2 Gm = 5 6 2


A = 6 1 3 Am = 6 1 3


B = 7 2 4 Bm = 7 2 4



Sedangkan chord lain, yang merupakan pengembangan dari chord tersebut diatas, seperti C7 = 1 3 5 6, artinya nada do diturunkan 1 nada maka menjadi le . Sehingga saat membunyikan 3 bilah dan terdengar unsur bunyi nada ke 7 dalam chord C, maka chord tersebut menjadi chord C7. Demikian pula dengan chord yang lain.





CARA MEMEGANG PEMUKUL/ STICK KOLINTANG





Memegang Pemukul Kolintang, memang tidak memiliki ketentuan yang baku, tergantung dari kebiasaan dan kenyamanan tangan terhadap stik. Tetapi umumnya memegang stick kolintang dilakukan dengan cara :



No. 1 Selalu di tangan kiri



No. 2 Di tangan kanan (antara ibu jari dengan telunjuk)



No. 3 Di tangan kanan (antara jari tengah dengan jari manis) – agar pemukul no.2 dapat digerakkan dengan bebas mendekat dan menjauh dari no.3, sesuai dengan accord yang diinginkan. Dan cara memukul dan disesuaikan dengan ketukan dan irama yang diinginkan, dan setiap alat memiliki, ciri tertentu sesuai fungsi didalam mengiringi suatu lagu. Pada alat Bass dan alat Melody umumnya hanya menggunakan 2 stick, sehingga lebih mudah dan nyaman pada tangan.



( Nomor nomor tersebut diatas telah tertera disetiap pangkal pemukul stick masing masing alat kolintang)





Teknik Dasar memainkan stick pada bilah kolintang sesuai alat dan jenis irama





Dari sekian banyak irama dan juga lagu yang ada, beberapa lagu sebagai panduan untuk memainkan alat musik kolintang disertakan dalam materi ini. Seperti:



Sarinande


Lapapaja


Halo halo Bandung


Besame Mucho




Lagu lagu tersebut memiliki tingkat kesulitan yang berbeda baik chord dan irama. Lagu lagu tersebut telah dilengkapi dengan partitur serta chord/ accord untuk memudahkan memahami alat musik kolintang.





Demikian pula dengan teknik memukulkan stick pada bilah kolintang. Karena sesuai irama yang beraneka ragam, maka untuk menghasilkan irama tertentu maka teknik memukulkan stik pada tiap alat pun berbeda beda. Pada materi ini, diberikan teknik teknik dasar cara memukulkan stick pada kolintang. Untuk dapat memahami teknik, dibutuhkan pengetahuan akan harga dan jumlah ketukan dalam setiap bar nada. Dan berbekal pengetahuan dasar dasar bermain kolintang ini saja, ditambah dengan bakat individu, maka grup/ kelompok musik kolintang telah dapat memainkan berbagai jenis lagu dengan tingkat kesulitan yang variatif secara spontan.

SEJARAH KERAJAAN SRIWIJAYA

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang terkuat di pulau Sumatera dan termasuk salah satu kerajaan yang berpengaruh di Nusantara karna luas nya daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya mulai dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa juga Pesisir Kalimantan. Nama Sriwijaya sendiri di ambil dari Bahasa sangsekerta Sri berarti Gemilang dan Wijaya Berarti Kejayaan, maka makna dari nama Sriwijaya adalah Kejayaan yang Gemilang. tidak ada yang tahu dengan pasti kapan awal berkembangnya dan kapan pula berakhirnya kerajaan Sriwijaya namun diperkirakan pada abad ke-7 M Kerajaan Sriwijaya telah berdiri. Urutan Sejarah Kerajaan Sriwijaya Tahun 671 M - I Ching singgah di Sriwijaya tahun 671 adalah tahun awal yang membutikan adanya Kerajaan Sriwijaya. bukti ini di dapat dari seorang Bhiksu Buddha Tiongkok yang bernama I Ching yang sedang berkelana lewat laut menuju india untuk mendapatkan teks agama buddha dalam bahasa sangsekerta melalui Jalur Sutra atau jalur perdagangan untuk kemudian di bawa ke tiongkok dan di terjemahkan ke dalam bahasa Tionghoa. semasa perjalanan nya ini lah I Ching singgah di Sriwijaya pada Tahun 671 dan menetap selama 6 bulan di sriwijaya kemudian melanjutkan perjalanan nya ke Malayu yang sekarang disebut dengan jambi menetap pula di jambi selama 2 bulan Gambaran I Tsing tentang Sriwijaya ".... banyak raja dan pemimpin yang berada di pulau-pulau pada Lautan Selatan percaya dan mengagumi Buddha, dihati mereka telah tertanam perbuatan baik. Di dalam benteng kota Sriwijaya dipenuhi lebih dari 1000 biksu Budha, yang belajar dengan tekun dan mengamalkannya dengan baik.... Jika seorang biarawan Cina ingin pergi ke India untuk belajar Sabda, lebih baik ia tinggal dulu di sini selama satu atau dua tahun untuk mendalami ilmunya sebelum dilanjutkan di India". Tahun 683 M - Prasasti Kedukan Bukit Prasasti kedukan bukit yang ditemukan oleh M. Batunburg pada tanggal 29 November 1920 di kebun Pak H. Jahri tepi sungai Tatang, desa Kedukan Bukit di kaki Bukit Siguntang sebelah barat daya Palembang. Prasasti yang berbentuk batu kecil berukuran 45 × 80 cm ini ditulis dalam aksara Pallawa, menggunakan bahasa Melayu Kuno adalah sebuah Prasasti yang memperjelas adanya Kerajaan Sriwijaya. Prasasti ini Sangat Jelas Menggambarkan Kejadian yang terjadi pada saat itu. Isi prasasti kedukan bukit yang telah di terjemahkan: tanggal 23 April 683 dapunta hiyang naik ke perahu untuk melakukan penyerangan dan sukses dalam Penyerangannya. 19 Mei 683 Dapunta Hiyang berlepas dari minanga membawa 20.000 bala tentara dengan perbekalan 200 peti di perahunya. Rombongan pun tiba di Mukha Upang dengan suka cita. 17 Juni 683 Dapunta Hyang datang membuat wanua Tahun 684 M - Prasasti Talang Tuo Prasasti ini ditemukanpada tanggal 17 November 1920 di kaki bukit siguntang oleh Louis Constant Westenenk. Prasasti yang memiliki bidang datar berukuran 50cmX80cm ini juga dipahat menggunakan Aksara Palawa dalam bahasa melayu kuno. Dalam prasasti Talang Tuo yang bertarikh 684 M, disebutkan mengenai pembangunan taman oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa untuk semua makhluk berisi pohon pohon yang buahnya dapat dimakan, Taman tersebut diberi nama Sriksetra. Tahun 686 M - Prasasti kota kapur Prasasti yang ditulis dalam aksara Pallawa dan bahasa Melayu Kuno dipahatkan pada sebuah batu yang berbentuk tugu bersegi-segi dengan ukuran tinggi 177 cm, lebar 32 cm pada bagian dasar, dan 19 cm pada bagian puncak ditemukan di pesisir Barat Pulau Bangka, dinamakan Prasasti Kota Kapur karna sesuai dengan Tempat di temukan nya yaitu di dusun kecil di Pesisir barat Pulau Bangka yang bernama kota Kapur. Prasasti yang ditemukan oleh J.K Van Der Meulen pada bulan Desember 1892 dan di terjemahkan oleh George Coedes orang yang sama yang telah menerjemahkan Prasasti Kedukan Bukit ini berisi tentang Kutukan bagi siapapun yang memberontak kepada Sriwijaya serta berisi Hal hal baik untuk yang setia kepada Sriwijaya, dalam Prasasti Kota Kapur ini juga jelas di ucapkan tanggal 28 Februari 686 Bala tentara Sriwijaya berangkat untuk Menyerang Bumi jawa yang tidak takluk kepada Sriwijaya Tahun 718 M - Sri Indrawarman Raja Sriwijaya masuk islam Hal ini di dasari oleh Surat yang dikirimkan Sri Indrawarman yang saat itu berstatus sebagai Maharaja Sriwijaya kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari bani Umayyah. dalam surat itu disebutkan dari seorang Maharaja, yang memiliki ribuan gajah, memiliki rempah-rempah dan wewangian serta kapur barus, dengan kotanya yang dilalui oleh dua sungai sekaligus untuk mengairi lahan pertanian mereka. Bersamaan dengan surat itu juga dikirimkan Hadiah untuk Khalifah Tahun 717-720 M - Surat kedua Ke Suriah meminta Da'i ke Sriwijaya Surat kedua yang dikirimkan Raja Sriwijaya ini di dokumentasikan oleh Adb Rabbih dalam karya Al-Iqdul farid. isi potongan surat tersebut berbunyi : Dari Raja di raja... yang adalah keturunan seribu raja.. kepada Raja Arab yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan yang lain dengan Tuhan. Saya telah mengirimkan kepada Anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan; dan saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya, dan menjelaskan kepada saya hukum-hukumnya. Tahun 724 M - Sri Indrawarman mengirim hadiah ke Cina Sama hal nya dengan yang di lakukan Raja Sri Indrawarman kepada Raja Arab pada kisaran Tahun 717-720 M. Raja Sri Indrawarman juga mengirimkan hadiah kepada kaisar Cina berupa ts'engchi Tahun 775 -787 M - Dharanindra Mengusasi Sriwijaya Hal ini di dasari oleh sebuah Prasasti yang ditemukan di sebuah tempat yang bernama Ligor saat ini tempat tersebut bernama Nakhon Si Thammarat, selatan Thailand. Prasasti Ligor memiliki 2 Sisi. Sisi Pertama disebut sebagai Ligor A dan Sisi sebaliknya disebut Ligor B. Ligor A ditulis pada tahun 775 oleh raja Kerajaan Sriwijaya, sedangkan Ligor B ditulis oleh Wangsa Sailendra setelah Menaklukkan Sriwijaya Tahun 792 - 835 M - Samaratungga Memerintah Sriwijaya di kisaran Tahun ini lah di perkirakan Samaratungga menjadi Raja di Kerajaan Sriwijaya dengan mengedepankan Agama dan Budaya, terbukti di bangunnya candi Borubudur pada tahun 825 M oleh Samaratungga. Pernikahan Samaratungga dengan Dewi Tara Lahirlah Balaputradewa sebagai Pewaris Tahta Kerajaan Sriwijaya Tahun 860 M - Balaputradewa Naik Tahta Prasasti Nalanda berangka tahun 860 ditemukan di Nalanda, Bihar, India. adalah bukti bahwa Balaputradewa pernah menjadi Raja di Kerajaan Sriwijaya, Penafsiran Manuskrip Prasasti Nalaya berbunyi : " Sri Maharaja di Suwarnadwipa, Balaputradewa anak Samaragrawira, cucu dari sailendravamsatilaka (mustika keluarga sailendra) dengan julukan sriviravairimathana (pembunuh pahlawan musuh), raja Jawa yang kawin dengan Dewi Tara, anak Dharmasetu" Tahun 990 M - Serangan dari raja Dharmawangsa Teguh dari Jawa Serangan raja Dharmawangsa ini di dasari oleh berita cina dari dinasti song, di kisahkan dalam berita cina bahwa Sriwijaya terlibat persaingan dengan Kerajaan Medang untuk menguasai Asia tenggara, kedua Kerajaan ini saling mengirimkan duta ke cina, utusan Sriwijaya berangkat pada tahun 988 tertahan di kanton ketika hendak pulang, karna negri Sriwijaya di serang tentara Kerajaan Medang, Pada Tahun 992 duta Sriwijaya mencoba pulang kembali namun tertahan di Campa karna negri Sriwijaya belum aman, duta ini meminta Kaisar Song untuk menyatakan bahwa Sriwijaya berada dalam perlingdungan cina, untusan Kerajaan Medang tiba di cina tahun 992 M, dikirim setelah Dharmawangsa berhasil menaklukkan Sriwijaya. Tahun 1006 / 1016 - Wafatnya Dharmawangsa Teguh dalam Prasasti Pucangan disebutkan sebuah peristiwa Mahapralaya yaitu peristiwa hancurnya Kerajaan Medang. Tentara Aji Wurawari dari Lwaram yang di perkirakan sekutu Sriwijaya menyerang Istana raja Dharmawangsa Teguh di Wwatan. Dharmawangsa Teguh meninggal pada peristiwa tersebut. Tahun 1003 M - Sri Cudamaniwarmadewa keterangan ini di dapat dari sebuah manuskrip nepal pada abad ke 11 yang memuji negara Sriwijaya sebagai pusat kegiatan utama agama budha, dan memiliki area indah lokananantha di sriwayapura. Dan sebuah kronik Tibet yang ditulis pada abad ke 11 bernama durbodhaloka menyebutkan pula nama maharaja sri Cudamanirwarman dari sriwijayanagara di suwardawipa. Tahun 1008 M - Sri Mara-Vijayottunggawarman Penemuan Prasasti Leiden yang tertulis pada lempengan tembaga berangka tahun 1005 yang terdiri dari bahasa Sansekerta dan berbahasa Tamil. sesuai dengan tempat di temukan nya yaitu di KITLV Leiden, Belanda. maka Prasasti ini dinamakan Prasasti Leiden. Nama Sri Mara-Vihayottunggawarman di sebutkan dalam Prasasti Leiden sebagai anak dari Sri Cudamaniwarmadewa yang memiliki hubungan baik dengan dinasti Chola dari Tamil, selatan India Terjemahan Prasasti Leiden : Raja Sriwijaya, Sri Mara-Vijayottunggawarman putra Sri Cudamani Warmadewa di Kataha telah membangun sebuah vihara yang dinamakan dengan Vihara Culamanivarmma Tahun 1025 M - Kehancuran Kerajaan Sriwijaya Sriwijaya Hancur Diserang oleh Rajendra Chola dari Kerajaan Chola serangan Rajendra Chola I dari Koromandel India selatan, didasarkan pada bait akhir prasasti Tanjoreyang menceritakan tentang penaklukan yang dilakukan Kerajaan Chola atas beberapa kawasan termasuk beberapa kawasan di nusantara serta penawanan raja Sangrama-Vijayottunggawarman dari Sriwijaya.

SEJARAH SEPAK BOLA

       Awal mula munculnya sepak bola cukup membingungkan. Beberapa dokumen mengatakan sepak bola berasal dari masa Romawi, namun ada juga yang menyatakan bahwa sepak bola berasal dari daratan Cina. FIFA sendiri sebagai badan sepak bola dunia menyatakan bahwa sepak bola berawal dari permainan yang dilakukan oleh masyarakat Cina pada abad ke-2 hingga ke-3 sebelum Masehi. Olah raga ini dikenal dengan nama “cuju“.

      Sepak bola modern yang kita kenal sekarang diakui oleh berbagai pihak berasal dari Inggris. Sepak bola modern ini mulai dimainkan pada pertengahan abad ke-19 di sekolah-sekolah di daerah Inggris Raya. Pada tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, dengan nama Sheffield Football Club. Klub sepak bola ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah yang memainkan permainan sepak bola. Pada saat yang sama, tepatnya tahun 1863, berdiri badan asosiasi sepak bola di Inggris, dengan nama Football Association (FA). Pada saat itu badan inilah yang mengeluarkan peraturan dasar permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih terorganisir.

      Pada tahun 1886 terbentuk badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern di dunia, dengan nama International Football Association Board (IFAB). IFAB terbentuk setelah adanya pertemuan antara FA dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris. Hingga saat ini IFAB adalah badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, mulai dari peraturan dasar hingga peraturan yang menyangkutteknik permainan serta perpindahan pemain.

     Tidak adanya badan yang mengatur permainan sepak bola di dunia internasional membuat perkembangan olah raga ini agak terhambat. Disadari oleh para pelaku sepak bola bahwa penting untuk membentuk sebuah organisasi yang membawahi dan mengatur permainan sepak bola secara global. Karena itu pada tanggal 21 Mei 1904 dibentuk sebuah badan sepak bola internasional di Perancis dengan nama Fédération Internatinale de Football Association (FIFA). Meskipun tebentuk di Perancis, namun kantor pusat dari FIFA terdapat di Zurich, Swiss. Sedangkan presiden pertama FIFA adalah Robert Guérin.

       Sejak FIFA terbentuk, perkembangan sepak bola di dunia pun semakin pesat. Hal ini karena salah satu tugas utama dari FIFA adalah melakukan promosi dan sosialisasi tentang sepak bola ke berbagai belahan dunia. Perkembangan sepak bola yang pesat di dunia ini dapat dilihat dari banyaknya negara yang masuk menjadi anggota FIFA. Hingga saat ini sudah lebih dari 200 negara yang masuk menjadi anggota FIFA.

Artikel Terkait

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja | Ideologi dan demokrasi Di indonesia (GS)
BAB I PENDAHULUAN

Remaja adalah harapan dan tumpuan segala orang tua dan remaja adalah generasi perubah bangsa. Dengan remaja suatu bangsa akan menjadi baik apabila pemudanya yang
memipin juga baik, tetapi jika pemudanya jelek moral dan perilakunya pasti Negara
atau suatu masyarakat tersebut akan rusak juga dipimpin oleh remaja yang sudah rusak moralnya.
Diera Globalisasi ini, banyak pemuda yang sering mengalami penyimpangan sosial seperti mabuk-mabukan, berjudi, urak-urakan, ngebut-ngebut dijalanan, menggunakan narkoba, dan sampai pula banyak yang melakukan seks bebas yang tentu saja itu sangat dilarang oleh agama islam. Kita sebagai generasi yang islami harus berfikir rasionalistis agar umat islam ini menjadi lebih baik dan lebih mulia dihadapan dan dipandangan Allah SWT dan tidak menjadi jelek di hadapan Allah.
BAB II PEMBAHASAN
KENAKALAN REMAJA
A.    Definisi Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain.
B.     Ada beberapa contoh dan gejala kenakalan remaja di desa sari jaya, negara batin kab. Way kanan
Beberapa contoh kenakalan remaja yang harus di hindari di desa tersebut adalah sebagai berikut:
-          Mengebut di jalan, yaitu mengendarai mobil atau sepeda motor di tengah-tengah keramaian kota dengan kecepatan di atas batas maksimal yang banyak dilakukan oleh pemuda belasan tahun.
-          Membentuk kelompok-kelompok dengan aturan yang tidak etis, misalnya kelompok pergaulan seks bebas.
-          Membentuk kelompok-kelomopok yang cenderung kea rah tindakan destruktif, misalnya kelompok tawuran, pemerasan, atau narget (ngompas).
-          Pengedaran gambar-gambar porno di kalangan anak muda, baik dalam bentuk mejalah cabul, cerita porno, maupun gambar-gambar lain yang merusak moral dan mental.
-          Memakai dan memasuki jaringan pemakaian dan pengedaran obat-obatan terlarang.
-          Tindakan-tindakan indisipliner di sekolah, di rumah, dan di tempat-tempat umum, misalnya sering tidak masuk sekolah, tidak patuh kepada orang tua, melakukan tindakan coret-coret atau perusakan di tempat-tempat umum.
-          Melakukan tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai-nilai serta norma yang berlaku, misalnya pemerkosaan dan kumpul kebo
-          Melakukan tindakan kriminalitas lainnya, misalnya mencuri, merampok, dan membunuh.
Adapun beberapa gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah pada kenakalan remaja, yaitu sebagai berikut:
1)      Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temanya baik di sekolah maupun di tempat-tempat bermain sehingga anak tersebut selalu menyendiri. Perilaku demikian, dapat menyebabkan kegoncangan emosi sehingga dapat mengarahkan pada tindakan-tindakan yang melanggar nilai dan norma yang berlaku.
2)      Anak-anak yang suka atau biasa menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau disekolah.  
3)      Anak-anak yang sering mengeluh,  dalam arti bahwa mereka mengalami masalah dan tidak sanggup mencari jalan pemecahannya.  Kondisi ini akan menyebabkan  anak mencari jalan kearah yang  sering bersifat negative, misalnya minum-minuman keras, dan menggunakan narkotika untuk menghilangkan masalah yang dihadapi. Akibatnya, kondisi hidupnya makin hancur.
4)      Anak-anak yang mengalami fobia dan gelisah dalam bentuk melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
5)      Anak-anak yang suka dusta dan bohong. Dusta dengan penyimpangan perilaku ini cenderung mempunyai kaitan yang erat. Suatu kecenderungan umum apabila anak itu mempunyai mental suka dusta atau pembohong, dia akan suka atau sering melakukan tindakan yang menyimpang.

C.    Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:
1.      Faktor Intern
a)      Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah  suatu organisasi yang dinamis pada system psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut karakter psikisnya).  Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis identitas karena belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.

b)      Faktor Kondisi Fisik
Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis kelamin. Ada suatu  teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup).  Menurut teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup bersama sebagai  perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.

c)      Faktor Status dan Peranannya di Masyarakat
Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang berlaku, setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari penjara), sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau sebutan “eks narapidana” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum karena meresa tertolak dan terasingkan.


2.      Faktor Ekstern
a.       Kondisi Lingkungan Keluarga
Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda yang orang tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin karena bimbingan dan kasih sayang langsung dari orang tuanya sangat kurang. Kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan karena kurangnya kebutuhan materi melainkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anaknya.

b.      Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif
Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang  dari hukum atau norma yang berlaku, seperti mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan semankin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan anak muda.


c.       Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam
Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga menyebabkan terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku, lebih-lebih apabila individunya bermental negative. Misalnya, melakukan tindakan pencurian dan mengganggu ketertiban umum, atau konflik yang bermotif memperebutkan kepentingan ekonomi.         

d.      Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan mudah memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik (antara lain terjadinya konflik antar partai politik atau terjadinya peperangan antar kelompok dan perang saudara) dapat mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan-tindakan menyimpang.

e.       Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat (Revolusi)
Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang masuk akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku anak menjadi kurang baik, lebih-lebih anak tersebut belum siap mental dan akhlaknya, atau wawasan agamanya masih rendah sehingga mudah berbuat hal-hal yang menyimpang dari tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku.

D.    Usaha Pencegahan Atau Pengurangan Tingkat Kenakalan Remaja
Usaha-usaha pencegahan ini bisa dilakukna secara preventif dan repretif. Baik usaha preventif maupun represif dapat dilakukan oleh lembaga pemerintah atau lembaga swasta.
a.       Usaha yang dilakukan oleh pemerintah dapat meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1)      Penerangan tentang maslah generasi muda
2)      Memberikan sanksi yang tegas
3)      Mendirikan pusat-pusat pelatihan dan rehabilitasi
4)      Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan forma

b.      Usaha yang dilakukan oleh pihak sosial dapat meliputi organisasi kemasyarakatan
1)      Mengadakan kegiatan-kegiatan sosial melalui organisasi kemasyarakatan
2)      Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan swasta
3)      Mendirikan lembaga-lembaga sosial masyaraka RT dan RW

E.     Usaha Yang Sifatnya Bimbingan
Usaha ini dapat mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.      Berusaha untuk mengerti pribadi individu dan anak terus dibimbing agar lebih dapat memahami cirri pribadi dan minatnya dalam menghadapi masa depannya.
2.      Menanamkan kesadaran agar anak bersemangat mencapai hasil sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Memberikan simpati atau kasih sayang secukupnya dengan tindakan  berlebihan.
4.      Menanamkan nilai-nilai spiritual atau nilai-nilai agama pada diri anak sebaik mungkin. Untuk masalah ini, yang paling penting dan efektif adalah contoh keteladanan dari orang tuanya sendiri untuk taat dalam beragama.
5.      Menimbulkan sikap mental suka membantu orang lain, atau anak terus dibimbing untuk mempunyai jiwa kepedulian sosial yang tinggi.



BAB III KESIMPULAN
Dari materi diatas yang berjudul kenakalan remaja telah penulis jelaskan maka daripada itu dapat disimpulkan sebagai berikut, Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain.
Remaja sering mengalami penyimpangan sosial seperti, mabuk-mabukan, berjudi, mengkonsumsi ganja, inek, dan melakukan seks bebas itu semua terjadi karena kurang perhatianya dari pihak keluarga dan kurang tegasnya hukum di Indonesia, faktor lain yaitu dari lingkungan dan masyarakat yang kurang ada perhatian kepada pemuda yang mengalami perilaku menyimpang tersebut jadi semua itu di anggap wajar saja. Padahal semua itu bisa merusak moral dan merusak generasi penerus bangsa jika pemuda-pemuda di masyarakat tersebut tidak di didik dengan tegas dan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Taufiq Rohman Dhohiri, Tarsisius Wirtono, dkk, Sosiologi 3, Suatu Kajian Kehidupan  Masyarakat SMA/MA Kelas XII, Yudistira, Bandung:2001
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta: 2009


terjadinya.html#ixzz2aA9nd0gu